Pengikut

Minggu, 15 Mei 2011

Jumat, 22 April 2011

kamera sekecil garam....
www.detik.com.obml14

Jumat, 28 Januari 2011

Was my new life begun?

RINGKASAN

Yanwar Sudartono, 2008. “Identifikasi Komoditi Pertanian Unggulan di Kabupaten Gunungkidul”, di bawah bimbingan Ir Ropingi M.Si. dan Ir. Agustono, M.Si. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Kabupaten Gunungkidul merupakan bagian dari wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dimana sektor perekonomiannya lebih banyak didominasi dan ditunjang oleh sektor pertanian. Berbagai komoditi pertanian dapat dihasilkan oleh Kabupaten Gunungkidul maka perlu adanya upaya penggalian informasi tentang komoditi pertanian unggulan di Kabupaten Gunungkidul.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi komoditi pertanian yang menjadi komoditi unggulan, mengetahui peranan komoditi pertanian unggulan terhadap perekonomian wilayah dilihat dari surplus pendapatan serta pengganda pendapatan, mengetahui adanya spesialisasi dan lokalisasi komoditi pertanian unggulan, dan mengidentifikasi komoditi pertanian yang diprioritaskan untuk dikembangkan di Kabupaten Gunungkidul.

Metode dasar yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pengambilan daerah penelitian secara puposive. Analisis data dengan metode Location Quotient (LQ), Surplus Pendapatan dan Pengganda Pendapatan, Kuosien Spesialisasi (KS) dan Kuosien Lokalisasi (Lo). Jenis data yang digunakan adalah data produksi dan harga rata-rata komoditi selama satu tahun.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komoditi pertanian unggulan yang banyak diusahakan di sebagian besar kecamatan yang ada di Kabupaten Gunungkidul adalah Padi Gogo, Ubi Kayu, Jagung, Kedelai, Ubi Jalar, Petai, Kelapa, Tembakau Rakyat, Kapuk Randu, Sapi Potong, Kambing, Jati, ikan Mas, ikan Mujair, ikan Lele, ikan Manyung, ikan Cucut, Udang Lobster dan Rumput Laut. Surplus Pendapatan di Kabupaten Gunungkidul bernilai positif yaitu sebesar Rp 85.746.879.164,14. Pengganda pendapatan Kabupaten Gunungkidul sebesar Rp 1,5468. Berdasarkan pada analisis Kuosien Spesialisasi (KS) dan Kuosien Lokalisasi (Lo) diketahui bahwa komoditi ubi kayu dan padi sawah merupakan komoditi yang terspesialisasi di Kabupaten Gunungkidul, dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Gunungkidul, terdapat 17 kecamatan yang mengalami pemusatan terhadap kegiatan pertanian tertentu, sedangkan dari 92 komoditi pertanian unggulan yang keberadannya memusat di Kabupaten Gunungkidul sebanyak 66 komoditi dan yang menyebar sebanyak 26 komoditi. Berdasarkan analisis prioritas, maka komoditi pertanian unggulan yang diprioritaskan untuk dikembangkan di Kabupaten Gunungkidul adalah Sonokeling di Kecamatan Gedangsari, Durian di Kecamatan Pathuk, Markisa di Kecamatan Ngawen, Bawal Hitam di Kecamatan Panggang, dan Kapulaga di Kecamatan Purwosari

SUMMARY

Yanwar Sudartono, 2008. "Identification of Pre-Eminent Agriculture Commodity in Gunungkidul Regency" Guided by Ir. Ropingi, M.Si. and Ir. Agustono M.Si. Agriculture Faculty of Sebelas Maret University.

Gunungkidul Regency is the part of Daerah Istimewa Yogyakarta Province whose economics sector is predominated and supported by agriculture sector. Various of agriculture commodity can be yield in Gunungkidul Regency, so the effort to find information about thepre-eminent comodity in Gunungkidul is needed.

The aims of this research are to identify the pre-eminent agriculture commodity, to know the role of pre-eminent commoditiy in regional economics based on income surplus and income multiplier, to know specialization and localization of pre-eminent agriculture commodity, and to identify the priority of pre-eminent agriculture comodity development in Gunungkidul Regency.

The basic method that be used in this research is descriptive method, with the research is taken purposively. The data analysis is by Location Quotient method (LQ), Surplus of Income and Income Multiplier, Specialization Quotient (KS) and Localization Quotient (Lo). The data type are use production data of commodity and the average price data of commodity during one year.

The result of the research indicate that the pre-eminent agriculture commodity which is laboured in most of subdistrict in Gunungkidul Regency are Gogo paddy, Cassava, Maize, Soy, Sweet Potato, Petai, Coconut, Tobacco, Kapok Randu, Cow, Goat, Teakwood, Goldfish, Mujair Fish, Freshwater Catfish, Manyung fish, Cucut Fish, Lobster and Seaweeds. Surplus of Income in Gunungkidul Regency has positive value that is equal to Rp 85.746.879.164,14. Multiplier Income in Gunungkidul Regency is equal to Rp 1,5468. Based on Specialization Quotient and Localization Quotient analysis, Gogo Paddy and Cassava is known as a specialized commodity in Gunungkidul Regency, from 18 subdistricts in Gunungkidul Regency, there are 17 subdistricts has a concentration to certain agricultural activity, while from 92 pre-eminent agriculture commodities in Gunungkidul Regency, 66 commodities are concentrated in certain subdistrict and 26 commodities spread in several subdistricts. Based on priority analysis, the pre-eminent agriculture commodity which priority to be developed in Gunungkidul Regency are Sonokeling Tree in Gedangsari Subdistrict, Durian in Pathuk Subdistrict, Markisa in Ngawen Subdistrict, Black Stromateus fish in Panggang Subdistrict, and Cardamom in District Purwosari Subdistrict.



Sabtu, 08 Maret 2008